Dan sekarang, beda status, beda nasib, hehe. Dikarenakan dihapuskannya hari pertama puasa sebagai hari libur (di tempat saya bekerja), alhasil tahun ini menjadi tahun kelima saya menikmati awal puasa di rantau, dan kali ini plus sendirian pula. Eh nggak ding, innallaaha ma ana ^_^
1 Ramadhan 1436 H
Menikmati kesendirian di kontrakan, (sok) sibuk dengan meriksa tugas-tugas mahasiswa, bikin RPP, ngeblog, dan insya Alloh mendekat padaNya. Karna lagi-lagi dapat dispensasi buat nggak puasa di hari pertama Ramadhan, jadi aku pun harus menunda keinginan untuk ikut meramaikan masjid malam ini. Ahhh, kesendirian, kapan kau akan menemukan ujung?
![]() |
So lonely |
1 Ramadhan 1435 H
Untuk kedua kalinya menjalani Ramadhan di Palembang, dengan suasana mess yang sepi dan hanya menyisakan aku, Boni, dan Amber. Untunglah si Amber, cewek Palembang berdarah Jawa yang super baik rela menemaniku buka puasa bareng setelah melaksanakan kewajibannya sebagai anak yang sholehah dengan sahur di rumah bareng keluarganya.
![]() |
Foto bareng keluarga Amber |
1 Ramadhan 1434
Ramadhan pertama di Eropa (soalnya berharap masih ada yang kedua, ketiga, keempat, aamiin). Menunggu pengumuman resmi pemerintah tentang awal Ramadhan di masjid Indonesia di Utrecht sambil menjalani sesi ruqyah bareng sahabat perjuangan dan ustadz yang paling baik di Belanda. Meskipun akhirnya batal tarawih karna pemerintah menetapkan awal Ramadhan masih esok hari, perjalanan tetap dilanjutkan ke rumah ustadz soalnya bunda (istri ustadz) sudah terlanjur masak banyak untuk sahur. Acara sahur pun tetap dilakukan sebagai rasa solidaritas pada Ronal yang mengawali puasa sesuai metode hisab. Ahhh kangen Utrecht...
![]() |
Foto bareng Ustadz, Bunda, Hafiz, en Hafizah |
1 Ramadhan 1433
Menjalani puasa pertama di Palembang, dengan orang-orang baru, dan menjalani seleksi beasiswa yang cukup membuat tertekan. Yah dari situlah semua bermula. Empat belas manusia yang dipertemukan oleh takdir. Orang-orang asing yang akhirnya menjadi lebih dari sekedar saudara. Orang-orang yang membuatku sangat bersyukur, bersyukur karena telah "nekad" keluar dari zona nyaman dan akhirnya dipertemukan dan memulai kisah dengan mereka.
![]() |
Selamat Berpuasa |
1 Ramadhan 1432
Bertempat tinggal di jantung kota Bandung karna pelatihan IELTS membuat kami (aku, mbak laili, mbak ufa, dan mbak aci) tidak melewatkan kesempatan untuk menjalani tarawih pertama di masjid besar di Bandung (PUSDAI). Tarawih pertama kali ini dihadiri Bapak walikota Bandung, jadi tarawihnya jadi lumayan panjang durasinya sih karna banyak sambutan2. Dan hal yang membuat saya feel wow adalah teteh-teteh dan ibu-ibu di sini penampilannya super cantik, beda banget sama kebiasaan kami di kampung yang pergi tarawih langsung pakai mukena. Hehe harusnya memang seperti itu kali ya, kan mau menghadap Alloh. Two thumbs deh buat teteh-teteh dan ibu-ibu di Bandung.
![]() |
Geng Bandung IEDUC |
Semoga 1 Ramadhan 1437 kelak aku bisa menjalaninya bersamamu, wahai seseorang di masa depan...
Dan semoga Ramadhan kali ini bisa menjadikan langkah kita menjadi semakin dekat...
Di kampung halaman atau di rantau, sendiri atau berdua atau rame2, lagi sehat atau lagi nggak sehat, semoga tetap semangat untuk menebar manfaat dan meneruskan langkah mendekat padaNya.
-----
Dari hati yang terdalam, mohon maaf atas segala khilaf dan salah selama ini
smile emoticon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar