Kamu tahu bagaimana rasanya ketika seorang laki-laki yang katanya berniat taaruf, dengan bukan nada bercanda mengatakan, "kok beda sama yang di foto, lebih cantik di foto"?
Kamu tahu bagaimana rasanya ketika seorang laki-laki yang katanya berniat taaruf mengatakan, "tunggu tiga bulan lagi ya, karena saya belum yakin, akan memilih kamu atau memilih dia"?
Kamu tahu bagaimana rasanya ketika seorang laki-laki yang katanya berniat taaruf, setelah mempertemukanmu dengan orang tuanya, akhirnya mengatakan, "sebenarnya saya sudah taaruf dengan wanita lain dan saya maupun keluarga saya memutuskan untuk memilih dia, bukan kamu"?
Ini bukan kisah di negeri dongeng, dan bisa jadi ini hanya sebagian kecil kisah tentang ikhwan abal-abal (sorry for saying that), yang merasa sempurna sehingga berhak mempermainkan wanita yang entah bagaimana menurut pandangan mereka. Please for everyone yang nggak sengaja membaca tulisan ini, jika kamu cowok beriman, saya yakin kamu nggak akan menjadi ikhwan abal-abal, saya yakin kamu mengimani bahwa Alloh telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
But perhaps, itu cara Alloh menaikkan derajat para wanita yang ingin menjaga diri. Ya, apakah akan tetap meniti jalan yang baik, bahkan ketika jalan baik yang dilaluinya, belum juga mempertemukannya dengan orang yang baik.
Meski saya pun setuju dengan komentar teman saya, "Ahhhhh... aku g tahan ... kenapa jaman saiki, ketika lebih banyak orang yang kelihatannya berpendidikan, lebih banyak orang yang katanya beriman, fisik masih menjadi variabel utama".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar