"Sukses, gek ndang cepet merit, jangan lama-lama nanti lupa"
Entah sudah berapa kali saya mendengar kalimat seperti itu. Biasanya sih jadi sensi, tapi entah kenapa kali ini terasa biasa saja, mungkin karna saya sedang bahagia 😂
Bahagia karna baru saja dibantai reviewer tercerewet sedunia. Yeah, so many lessons today.
"Nggak akan lupa kok bu, cuma memang belum ada (yang mau sama saya dan saya juga mau sama dia)"
Sepertinya aku memang sudah melewati masa malu-malu sampe nggak peduli kalo malu-maluin😂
Atau lebih tepatnya lelah dengan prasangka orang-orang. Lelah dikatain menunda-nunda lah, standar ketinggian lah, terlalu ngejar karir lah. Lebih baik semua tau kalo 100% jomblo daripada dikatain yang aneh-aneh.
"Asal jangan nikahin suami orang"
Nah kalo ini menyakitkan, sakit bertubi-tubi yang entah kapan sembuhnya. Ah mbak, saya nggak kenal suami anda, saya juga menjaga diri kok kalo temenan sama cowok, apalagi yang suami orang. Tega nian ngata-ngatain saya. Tapi ya sudahlah, mungkin memang saya harus lebih menjaga, bahkan untuk sekedar makan siang berdua (meski di keramaian) sama calon/suami orang (meski karna yang lain sudah pada makan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar