Selasa, 10 Mei 2016

Subuh terindah

Masih di sepertiga malam, sesaat sebelum perjalanan ke masjid, ibu memintaku untuk mengantar beliau melihat hajar aswad, "Ibu pengen melihat langsung saja kok, kalau memang tidak memungkinkan untuk mencium". Membayangkan begitu banyak orang (mayoritas laki-laki) dengan badan yang besar-besar berebut ingin mencium hajar aswad, membuatku hanya bisa menghela nafas dan mencoba meyakinkan ibu bahwa sunnah ini tidak harus dilakukan kalau pada akhirnya malah membahayakan diri sendiri, apalagi malam ini kami hanya berdua. Bapak terpaksa tidak bisa ke masjid karena harus istirahat supaya bisa melaksanakan thawaf wada', dan si bungsu mendadak haid. Ibu mengajakku mengambil tempat sholat di dekat kabah, supaya setelah sholat subuh bisa langsung merapat ke hajar aswad, beliau berpikir mungkin belum banyak orang yang mendekat sesaat setelah subuh, sesuatu yang aku sangat tidak yakin. 

Indescribable, melewatkan sepertiga malam dan subuh terakhir di baitullah. Ibu dan aku pun larut dalam ruku', sujud, dan doa masing-masing. Sesekali terdengar isak tangis ibu di dalam doa-doanya. Doa yang dari dulu sangat ingin beliau panjatkan di rumah Alloh ini. Ya Alloh, thanks for everything...

Selepas subuh, melihat pusaran manusia yang berthawaf, jujur membuatku berharap ibu mengurungkan niat mendekat ke hajar aswad. "Ibu yakin?", pertanyaan yang kusampaikan dengan harap-harap cemas, dan ibu masih menjawab iya.

Bismillah, dengan masih mencoba meyakinkan diri, aku dan ibu mencoba menembus pusaran thawaf menuju hajar aswad. Alhamdulillah, pertolongan Alloh membawa kami 3 langkah menuju hajar aswad. Keadaan tidak memungkinkan kami untuk lebih mendekat dan mencium batu dari surga itu. "Ibu bahagia sudah bisa melihat langsung hajar aswad, matur nuwun yo nduk", what a word! I could not even respond to what my mother have said. 

That might be the most beautiful Subuh in my life, subuh terindah, subuh terakhir (waktu itu) di Makkah. Semoga suatu saat bertemu kembali dengan Subuh-Subuh indah di dua tanah haram, bersama ibu, bapak, mbak, adik, suami (semoga kita segera dipertemukan), ipar, anak-anak, keponakan, dan orang-orang tercinta...

Makkah, 28-04-2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar