Senin, 20 Februari 2017

Surat untuk Ra

  • Dan ini, adalah kumpulan surat untuk Ra, dari seorang pecandu Analgesik. 
  • Yang akan tetap menjadi pecandu, hingga dia menemukan cinta yang dia cari.
  • Cinta yang menjadi penghilang rasa sakit, bukan penyebab rasa sakit.

  • Foto Wiwit 'sri Wijayanti'.
    Hutan Sedayu
  • rejeki_sSurat Pertama Untuk Februari
    ------------------------
    Ra, sudah beberapa hari ini aku mengkonsumsi analgesik.
    Dan aku mulai menikmatinya.
    Tablet itu bisa membuatku tak lagi harus merasakan sakit.
    .
    Jangan khawatirkan aku.
    Aku bukan pecandu.
    Dan percayalah, ini hanya sementara.
    .
    Hanya sementara.
    Sampai aku bisa mencintai siang sama seperti aku mencintai malam.
    .
    Tidak seperti yang kusampaikan padamu waktu itu.
    Bahwa aku lebih mencintai malam, karna aku bisa terlelap dan terbebas dari rasa sakit.
    Bahwa aku lebih mencintai malam, karna siang terlalu melelahkan.
    .
    Ra, kamu lihat anak-anak itu.
    Aku iri pada mereka.
    Bagi mereka, hutan dan teman-teman sudah lebih dari cukup untuk melupakan sakit karna terjatuh saat berlarian.
    Lebih dari cukup.
    Lebih dari sekedar tablet analgesik...
    ------------------------
    #suratpertama
    #suratuntukra
    #suratuntukfebruari2017
    #eigeradventure
    #pecandubuku
    📷 on the way to @gulinganjunglepark

  • Foto Sri Rejeki.
    Pantai Panjang, Bengkulu
  • rejeki_sSurat Kedua untuk Februari
    ------------------------
    Ra, jangan marahi aku.
    Aku akan berhenti, tapi tidak sekarang.
    Tunggu sampai aku bisa mempercayai kata-katamu.
    Bahwa cinta adalah analgesik terbaik.
    .
    Aku tidak percaya.
    Bagaimana mungkin penyebab luka akan bisa menghilangkan rasa sakit karena luka?
    .
    Itu mustahil.
    Seperti senja yang berharap akan bertemu fajar.
    ------------------------
    #suratkedua
    #suratuntukra
    #suratuntukfebruari2017
    #eigeradventure
    #pecandubuku
    📷 pantai panjang

Foto Sri Rejeki.
Bromo
  • Surat Ketiga untuk Februari
    ------------------------
    Ra, aku masih tidak percaya.
    Sampai aku membaca kisah Ali bin Abi Thalib yang terkena anak panah dalam peperangan.
    Ali bin Abi Thalib meminta para sahabat mencabut anak panah itu saat beliau sholat.
    Dan ajaib, anak panah itu tercabut tanpa beliau merasakan sakit sedikitpun.
    Itu pasti karna sholat yang penuh cinta kan?
    .
    Dan aku semakin percaya.
    Saat menyaksikan video anak Aleppo yang harus dioperasi tanpa dibius.
    Anak kecil itu menjadikan hafalan Qur'an sebagai pengganti obat bius.
    Luar biasa kan Ra?
    Pasti ini juga karna hafalan yang penuh cinta.
    .
    Aku percaya.
    Bahkan ternyata cinta lebih dari sekedar analgesik terbaik seperti yang kamu bilang.
    Cinta, bahkan bisa menjadi obat anastesi.
    Cinta pada Allah.
    Cinta pada Al-Qur'an.
    .
    Tapi Ra, apa aku bisa memiliki cinta sebesar itu, pada Allah, pada Al-Qur'an?
    .
    Atau setidaknya, cinta dengan kadar yang lebih rendah, yang cukup untuk bisa menggantikan fungsi tablet analgesik.
    .
    Seperti besarnya cinta para pendaki pada indahnya alam.
    .
    Cinta dengan kadar yang cukup, untuk membuat seseorang dengan cedera hamstring bisa berjalan sampai puncak, tanpa merasakan sakit.
    ------------------------
    Have a blessed Friday everyone, semoga dilapangkan waktu kita untuk membaca Al-Kahfi 😇
    #alkahfireminder
    #selfreminder
    #reminderformoslem
    ------------------------
    #suratketiga
    #suratuntukra
    #suratuntukfebruari2017
    #eigeradventure
    #pecandubuku
    📷 bromo
  • rejeki_sSurat Keempat untuk Februari
    ------------------------
    Ra, eskperimenku gagal.
    Aku hampir pingsan karena tidak meminum tablet analgesik, padahal dokter memintaku meminumnya satu jam setelah keluar dari OK.
    .
    Di kereta, aku mencoba berdzikir dan mengulang hafalan yang tidak seberapa, sampai aku tertidur.
    Saat terbangun, sepertinya efek obat anastesi itu telah benar-benar hilang.
    Dan kamu bisa menebak kan?
    Aku sampai lemas menahan sakit.
    Syukurlah aku masih sempat menelan tablet analgesik itu.
    Kalau tidak, entah apa yang terjadi.
    .
    Aku tahu kamu pasti akan bilang, aku gila.
    Ah bukan gila tapi bodoh.
    Bodoh karena telah bereksperimen dengan cinta.
    Cinta pada Allah, cinta pada Al-Qur'an.
    .
    Cinta yang hanya akan bisa aku raih dan aku rasakan dengan ketakwaan, bukan dengan eksperimen.
    Cinta yang kadar terendahnya pun masih mengharuskan aku menempuh perjalanan yang tidak mudah untuk meraih dan merasakannya.
    .
    Dan kamu tahu Ra, karena kebodohan ini, aku turun di stasiun yang salah..
    ------------------------
    #suratkeempat
    #suratuntukra
    #suratuntukfebruari2017
    #eigeradventure
    #pecandubuku
    📷 stasiun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar