Untuk seorang perantau seperti saya, weekend adalah family day. Saat untuk berbagi dengan keluarga meski hanya lewat telepon. Bukan berarti setiap hari tidak pernah berkomunikasi, tapi khusus di hari sabtu dan minggu I spend a lot of time to talk with them.
Ibu, sebuah kalimat tanya yang hampir pasti ada di setiap percakapan kami adalah, "Makan apa tadi? Ibu masak ini dan itu". A simple question which always make me miss her cooking very much. Ibu nggak banyak bicara karena memang beliau termasuk pendiam, dan sepertinya itu salah satu sifat yang menurun ke saya ^_^. Tapi dalam sedikit katanya, aku tau ada berjuta bahkan bermilyar cinta.
Bapak, kalau telepon siang beliau masih di ladang, kalau telepon malam beliau sudah sare (sare: tidur). Yah, jadi jarang bisa ngobrol banyak kalau nggak memang benar-benar di rumah. Tapi bapak punya kebiasaan mengabsen anak-anaknya. Menelepon beberapa detik untuk memastikan kalau kami baik-baik saja. Trully, he is one of the greatest blessing in my life.
Mbah, satu-satunya nenek yang masih menemani kami di dunia. Hampir tidak pernah beliau bicara di telepon karena hampir dipastikan itu akan membuatnya menangis. Alasannya, karena hanya mendengar suara tanpa melihat orangnya. Seorang nenek yang sering membuatku malu karena meski hanya mampu berdiri di rakaat pertama, beliau selalu memelihara sholat wajib dan sunnah. I'm proud to be her grand daughter.
My older sister, dengan hp jadulnya yang sering ngedrop (pissssssss ^_*) seringkali saya harus bersabar untuk menunggu baterai hpnya agak penuh. Gosip adalah salah satu tema pembicaraan kami, hehe. Tapi, akhir-akhir ini mulai ada beberapa percakapan-percakapan yang berbau intelektual (serius). Whatever the brand of your mobile phone, I will always love you.
My younger sister, karena hp baru, sepertinya dia lebih suka whatsapp dengan emot-emot alay daripada telepon. Dengan dia, banyak terjadi percakapan-percakapan tidak jelas apa main ideanya. Ibu guru ababil yang punya mimpi jadi penjual tempe penyet di korea, jadi master chef atau tidak, kamu tetap adikku yang sangat kucintai dan kubanggakan.
My family is my spirit. That is why I find it very important to keep in touch with them. Hence, In my opinion, we should spend enough time to share and to show how much they mean to us.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar