Kamis, 29 November 2012

Perkenankanlah Aku MencintaiMu Semampuku

Tuhanku,
Aku masih ingat, saat pertama dulu aku belajar mencintaiMu. Kajian demi kajian tarbiyah kupelajari, untai demi untai kata para ustadz kuresapi. Tentang cinta para nabi, tentang kasih para sahabat, tentang muhabbah orang shalih, tentang kerinduan para syuhada. Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam, kutumbuhkan dalam mimpi idealisme yang mengawang di awan.

Tapi Rabbi………….

Berbilang hari demi hari dan kemudian tahun berlalu, tapi aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untuk-Mu, aku makin merasakan gelisahku memadai dalam cita yang mengawang, sedang kakiku mengambang. Hingga aku terhempas dalam jurang dan kegelapan.

Senin, 26 November 2012

Happy Teachers' Day


In many countries, Teachers' Days are intended to be special days for the appreciation of teachers, and may include celebrations to honor them for their special contributions in a particular field area, or the community in general. The date on which Teachers' day is celebrated varies from country to country. Teachers' days are distinct from World Teachers' Day which is officially celebrated across the world on October 5. In Indonesia, teachers' day is celebrated on yesterday, November 25.

Helen Caldicott
Teachers, I believe, are the most responsible and important members of society because their professional efforts affect the fate of the earth.


Nikos Kazantzakis
Ideal teachers are those who use themselves as bridges over which they invite their students to cross, then having facilitated their crossing, joyfully collapse, encouraging them to create bridges of their own.


Today, I just wanna say thanks to all my teachers for everything they have given to me. And now, I am also a teacher, and I really wanna be an ideal teacher for all my students.


This is my favourite song special for all teachers all over the world.



Kamis, 22 November 2012

Kacang Panjang Goreng Telur

Resep ini saya dapat dari hasil googling kemarin di http://www.myresipi.com/top/detail/8626 dengan sedikit perubahan karna menyesuaikan keadaan. Check this out.





 

 

 

 

Bahan-bahan: 

  • 1 ikat kacang panjang 
  • 2 buah wortel ukuran sedang
  • 2 butir telur
  • 3 siung bawang putih diiris tipis
  • 3 biji cabe merah diiris
  • garam secukupnya 
  • gula secukupnya
  • serbuk kunyit secukupnya

Cara membuat:

  1. Cuci kacang panjang dan dan wortel, iris sesuai selera.
  2. Panaskan kuali dengan sedikit minyak. Tumis bawang putih hingga wangi.
  3. Masukkan wortel, biarkan beberapa saat kemudian masukkan kacang panjang (karena berdasarkan pengalaman, tingkat kematangan wortel lebih lama daripada kacang panjang). Masukkan sedikit air, goreng sampai berubah warna.
  4. Masukkan sedikit serbuk kunyit (kalau tidak  ada juga tidak apa-apa), aduk-aduk lagi. Masukkan telur, biarkan hingga telur agak beku baru diaduk-aduk lagi.
  5. Tambah garam dan gula, aduk kembali hingga merata. Siap dihidang dengan nasi panas n kemplang Palembang.
Ini menu sarapan kami kemarin. Sederhana tapi mudah dan bergizi kok. Cocok untuk teman-teman yang sibuk dan masih jadi anak-anak kos ^_^. Kemarin sih bingung mau dimasak apalagi sisa kacang panjang yang kami (saya dan teman-teman tercinta) beli tanggal 1 Muharram, hehe, ditumis sudah, dibikin sayur asem juga sudah, then what's next? Benar-benar nggak ada ide. In fact, google knows everything, trima kasih google :)

Senin, 19 November 2012

Family Day

Untuk seorang perantau seperti saya, weekend adalah family day. Saat untuk berbagi dengan keluarga meski hanya lewat telepon. Bukan berarti setiap hari tidak pernah berkomunikasi, tapi khusus di hari sabtu dan minggu I spend a lot of time to talk with them.

Ibu, sebuah kalimat tanya yang hampir pasti ada di setiap percakapan kami adalah, "Makan apa tadi? Ibu masak ini dan itu". A simple question which always make me miss her cooking very much. Ibu nggak banyak bicara karena memang beliau termasuk pendiam, dan sepertinya itu salah satu sifat yang menurun ke saya ^_^. Tapi dalam sedikit katanya, aku tau ada berjuta bahkan bermilyar cinta.

Bapak, kalau telepon siang beliau masih di ladang, kalau telepon malam beliau sudah sare (sare: tidur). Yah, jadi jarang bisa ngobrol banyak kalau nggak memang benar-benar di rumah. Tapi bapak punya kebiasaan mengabsen anak-anaknya. Menelepon beberapa detik untuk memastikan kalau kami baik-baik saja. Trully, he is one of the greatest blessing in my life.

Mbah, satu-satunya nenek yang masih menemani kami di dunia. Hampir tidak pernah beliau bicara di telepon karena hampir dipastikan itu akan membuatnya menangis. Alasannya, karena hanya mendengar suara tanpa melihat orangnya. Seorang nenek yang sering membuatku malu karena meski hanya mampu berdiri di rakaat pertama, beliau selalu memelihara sholat wajib dan sunnah. I'm proud to be her grand daughter.

My older sister, dengan hp jadulnya yang sering ngedrop (pissssssss ^_*) seringkali saya harus bersabar untuk menunggu baterai hpnya agak penuh. Gosip adalah salah satu tema pembicaraan kami, hehe. Tapi, akhir-akhir ini mulai ada beberapa percakapan-percakapan yang berbau intelektual (serius). Whatever the brand of your mobile phone, I will always love you.

My younger sister, karena hp baru, sepertinya dia lebih suka whatsapp dengan emot-emot alay daripada telepon. Dengan dia, banyak terjadi percakapan-percakapan tidak jelas apa main ideanya. Ibu guru ababil yang punya mimpi jadi penjual tempe penyet di korea, jadi master chef atau tidak, kamu tetap adikku yang sangat kucintai dan kubanggakan.

My family is my spirit. That is why I find it very important to keep in touch with them. Hence, In my opinion, we should spend enough time to share and to show how much they mean to us. 

Aku Mencintaimu














Aku mencintaimu
Karena kau umpama bintang
Meski terkadang hilang
Kau tetap bercahaya
Jauh di relung-relung jiwa

Aku mencintaimu 
Karena kau seperti dian
Yang menyala-nyala di dalam dada
Menghangatkan jiwa
Terus hidup dalam segala cuaca

Aku mencintaimu
Karena aku harus mencintaimu
Ruku' dan sujudmu
Membuatku rindu

Kukata padamu,
"Aku mencintaimu, ya, aku mencintaimu.
Kau dengar itu
Aku mencintaimu
Karena ruku' dan sujudmu pada Tuhanmu

Aku mencintaimu
Karena kita satu jiwa yang padu


Sebuah puisi yang dibacakan Ustadz Ilyas dalam sinetron Ketika Cinta Bertasbih.
Puisi yang sangat bermakna, kembali mengingatkan akan cinta cinta sejati, cinta yang tak akan pernah meninggalkan perih, cinta yang menyembuhkan, cinta yang bersemi hanya karena Sang Maha Cinta.

Dan aku mencintaimu karena aku harus mencintaimu...